Bulan Oktober lalu, saya mendapat kiriman beberapa umbi bunga musim semi dari seorang teman yang tinggal di Jerman. Umbi tulip, hyacinth, muscari, anemon, fritillaria uva dan daffodil. Tentu saja saya senang sekali. Wah bagaimana ya rasanya melihat bunga-bunga musim semi.. ? Ekspektasi saya hanya bagaimana menanamnya dengan baik saja karena umbi bunga musim semi seharusnya tumbuh di tempat dengan empat musim dan kali ini saya menanamnya di Yogyakarta, Indonesia, yang tidak memiliki musim dingin. Umbi musim semi memerlukan musim dingin sebagai pertanda baginya untuk tumbuh dan berbunga.
|
Spring Bulbs |
|
Fritillaria Uva Bulbs |
|
|
Anemone Bulbs |
|
Tulip Bulbs |
|
|
|
Hyacinth Bulbs |
Menurut beberapa artikel yang saya baca, umbi musim semi yang ditanam di daerah yang panas memerlukan yang disebut 'cold treatment' sebagai pengganti musim dingin dan secara sederhananya saja, cold treatment dilakukan dalam waktu yang menyerupai musim dingin pula. Ada beberapa umbi yang memerlukan waktu lebih pendek atau lebih lama. Lebih pendek misalkan hyacinth (ada yang menyebutkan bahwa hyacinth hanya memerlukan waktu cold treatment selama satu bulan) dan lebih panjang untuk tulip jenis double late. Saat itu, pada awalnya umbi-umbi tersebut saya masukkan kulkas (bukan di bagian freezernya) tanpa media. Perlu diketahui, saat cold treatment umbi-umbi musim semi tidak boleh diletakkan bersamaan dengan sayuran dan buah-buahan terutama apel karena sayuran dan buah akan melepaskan gas etilen yang akan merusak bakal bunga dalam umbi. Dalam hal ini saya yang hanya punya satu kulkas harus rela paling tidak selama empat bulan tidak menyimpan sayuran dan buah dalam kulkas karena kulkas sedang digunakan untuk menanam umbi-umbi musim semi. Jadi, It is winter in Yogyakarta! Paling tidak di rumah saya, he he.. :)
Hal lain yang perlu diperhatikan saat cold treatment berlangsung adalah jamur. Ya, umbi-umbi yang disimpan dalam kulkas rentan terkena jamur. Musti rajin melihat apakah umbi ditumbuhi jamur dan membersihkannya. Ada yang menyebutkan bahwa saat cold treatment umbi perlu dibungkus kertas koran atau karton tempat telur (eggs carton). Kertas koran atau karton akan mengurangi kelembaban sehingga umbi lebih terjaga dari tumbuhnya jamur.
Sekitar satu setengah bulan cold treatment berlangsung, ternyata umbi-umbi bunga musim semi mulai muncul akar. Senang juga, mungkin mereka sudah menerima pesan supaya tumbuh dan tidak tahu bahwa mereka ada di Indonesia..:)
|
Umbi tulip yang mulai muncul akar dan tunasnya. Kulit umbi yang paling luar jadi robek oleh tunas yang muncul, tadinya utuh sekarang jadi terkoyak-koyak. :) |
|
Umbi Hyacinth mulai muncul akar dan tunasnya. |
Apakah kalian pernah melihat atau mendengar 'forcing spring bulbs on water'? Biasanya, orang melakukan forcing spring bulbs indoor dengan media air atau bebatuan. Beberapa yang saya pernah lihat sungguh cantik, menarik dan membuat penasaran ingin mencoba. Sebenarnya menanam umbi dalam pot pun sudah termasuk forcing bulb. Memang terlihat lebih cantik ketika bunga-bunga musim semi ini ditanam dalam vas atau pot, namun ternyata umbi musim semi yang diperlakukan demikian akan kehabisan energi dan tidak akan berbunga paling tidak dalam waktu dua tahun berikutnya. Waddhuh.. Kasihan juga ya..
Berhubung penasaran, kali ini saya ingin mencoba 'forcing hyacinth on water'. Umbi hyacinth yang sudah mulai keluar akarnya kemudian saya letakkan di gelas yang telah berisi air. karena masih dalam masa cold treatment, umbi tersebut tetap saya letakkan di dalam kulkas. Saat menanam umbi hyacinth ini hati-hati ya, umbinya mengandung senyawa oksalat sehingga bisa menyebabkan gatal-gatal atau iritasi. Kalau bisa gunakan sarung tangan dan cuci tangan sesudahnya.
|
Forcing hyacinth bulb on water |
Seminggu setelahnya, saya iseng mengamati akar umbi hyacinth. Ternyata mereka mengering di ujungnya. Karena khawatir gagal menanam umbi hyacinth, saya segera memindahkan umbi hyacinth ke pot berisi media dan kembali meletakkannya dalam kulkas.
|
Seminggu setelah ditanam dalam media, tunas hyacinth tumbuh semakin besar |
Ternyata umbi-umbi lain yang sudah tumbuh akar dan tunasnya pun juga demikian, ujung-ujung akarnya mulai mengering. Buru-buru saya tanam dengan media.
|
Tulip |
|
Daffodil |
|
Daffodil |
|
Winter di kulkas kecil saya. |
Umbi yang sudah ditanam dalam potting mix dan diletakkan dalam kulkas juga perlu disiram tapi tidak boleh sampai terlalu basah karena umbi bisa membusuk. Saya menyiramnya sekitar seminggu sekali sambil mengamati pertumbuhannya.
Kadang saya senang juga mengamati isi kulkas saya biarpun umbi-umbi ini baru bertunas kecil-kecil. Suatu pengalaman yang cukup menyenangkan, lebih tepatnya percobaan. Dengan bekal pengalaman yang sangat minim bahkan mungkin tidak ada, kadang tidak yakin, googling sana-sini dan menuruti insting saja. As simple as possible.
Pernah suatu kali ketika Ibu datang berkunjung dan berniat mencari sesuatu dalam kulkas untuk dimasak, 'Dik, di kulkas ada apa..?' tanya Ibu sambil membuka pintu kulkas dan disusul teriakan kaget, 'Lho.. apa ini...?". 'Oalah.. Kulkas kok ya dipake untuk nanam bunga to yo...' Xi xi xi..
Referensi tentang menanam umbi bunga musim semi di antaranya bisa dilihat di sini. Cerita saya sebelumnya tentang chilling spring bulbs juga bisa dilihat di sini dan ada kejutan, tunggu cerita berikutnya ya..